Artikel PTI
Artikel Teknologi Informasi
Pendidikan
Integrasi TIK Dalam Proses Pembelajaran dan Kesenjangan
Penggunaan TIK di Indonesia
Oleh
Jubaedah
NIM:
11868017
Perubahan keadaan zaman tak lepas dari pengaruh perkembangan
teknologi.Di era globalisasi ini peran teknologi sangat memberikan pengaruh
yang sangat signifikan dalam berbagai bidang kehidupan seperti dalam bidang
pendidikan,kesehatan, ekonomi, sosial, politik, kebudayaan dan di berbagai
bidang lainnya.
Masyarakat Indonesia dituntut untuk mampu menggunakan
teknologi supaya bisa bersaing dengan Negara lain.Pada kenyataan sekarang ini
masih banyak masyarakat Indonesia yang belum menguasai teknologi tersebut,
sehingga Sumber Daya Manusia yang ada belum mencapai tingkat yang sesuai dalam
menghadapi era globalisasi saat ini.
Di lingkungan pendidikan Teknologi Informasi dan
Komunikasi sudah mulai dipelajari mulai dari tingkat Sekolah Dasar, sayangnya
belum semua guru mampu mengintegrasikan TIK dalam proses pembelajaran, sehingga
masih terlihat kaku, monoton, dan membosankan
Memang
di sebagian kota-kota besar. seperti Bandung,Jakarta dan kota besar lainnya
sudah mampu mengintegrasikan
TIK ke dalam proses pembelajaran mereka.Di sekolah tersebut sudah bisa
menerapkan E-learning dalam proses pembelajaran sehingga mampu menerapkan
pendidikan jarak jauh yang membantu daerah-daerah terpencil agar mereka mampu menyerap dan
meraih pendidikan yang sebanding dan sejalan dengan mereka yang ada di
kota-kota besar.
Kendala yang banyak terjadi saat ini diantaranya fasilitas dan kemampuan
sumber daya manusia.Untuk pengadaan fasilitas terkadang memerlukan biaya yang
jauh melampaui anggaran yang dimiliki sekolah. Hanya sebagian kecil sekolah
yang mampu menyiapkan anggaran untuk pemenuhan fasilitas yang diinginkan. Sumber
daya guru yang memiliki kemampuan mengoperasikan komputer dan program
e-learning masih sedikit.Perasaan “ogah”
dan “gengsi masih mendominasi pikiran dan perasaan para guru.Mereka masih
mempertahankan cara-cara mengajar yang tradisional. Hal itu juga merupakan
kendala dalam pengintegrasian TIK dalam proses pembelajaran. Mereka menjadikan
ketidaktahuan dan ketidakmauan sebagai alasan untuk tidak menggunakan media
dalam proses pembelajaran
Dibandingkan
dengan integrasi teknologi komuniksi dan
informasi di kota-kota besar perbedaannya sangat bertolak belakang.
Pelatihan - pelatihan sering dilakukan , setiap guru memiliki keinginan untuk
mempelajari dan menerapkan teknologi yang bisa membantu mereka memperlancar
proses pembelajaran sehingga bisa mencapai tujuan pembelajaran lebih efisien
dan epektif.Proses pembelajaran yang telah berintegrasi dengan TIK akan terlihat lebih menarik, siswa belajar
lebih semangat,peran guru sebagai
fasilitator bisa berjalan,Multi media yang digunakan lebih bervariasi.
Pemahaman terhadap materi bisa lebih luas dan mendalam.
Sebagai
fasilitator seorang guru harus mampu menggunakan media teknologi dalam
pembelajaran,untuk itu diperlukan jiwa inovator yang dinamis.Menurut Early adopters ,Seseorang
yang cerdas, terbuka terhadap hal-hal yang baru cepat menerima inovasi.Ia
merupakan seseorang yang selalu mempertimbangkan sebuah keputusannya berpikir
kritis setelah ia telah memutuskan suatu keputusannya maka ke[putusan tersebut
sudah benar-benar diyakini dan mantap untuk segera diaplikasikan.
Fenomena
saat ini e-learning menjadi satu kebutuhan penting dalam proses pembelajaran
agar mampu meratakan pendidikan di Indonesia. Apalagi amanat yang tercantum
dalam Undang-Undang Dasar 1945 dinyatakan bahwa “ Tiap-tiap warga negara berhak
mendapatkan pelajaran” .Maka fasilitas pembelajaranpun harus sudah merata di
setiap tempat.Tempat yang terpencil bukan berarti orang-orangnya harus
tertinggal. Dalam hal ini pemerintah berkewajiban mengalokasikan dana pendidikan
secara tepat dan akurat serta merata di setiap pelosok daerah ,agar
terpenuhinya pemerataan pendidikan dan mengurangi kesenjangan pendidikan yang
ada di kota besar dan daerah terpencil,apalagi di wilayah Indonesia yang begitu luas dan
beragam diperlukan perhatian yang tinggi
dari pemerintah agar alokasi dana pendidikan sampai pada sasaran ,disertai dengan sikap pelaku
pembangunan yang amanah maka diharapkan hasil yang didapat bisa maksimal.